Iman Kepada Allah dan Ketenangan Hati dan Jiwa

Iman kepada Allah jika sudah mendarah daging pada seseorang membawa ketenangan hati dan ketentraman jiwa baginya. 

Firman Allah dalam Surat Arra’d ayat 28 yang artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Arra’d 28). 

Firman Allah dalam surat Al-Fat’h ayat 4 

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)”. (Al-Fat’h 4). 

Maka jika hati seseorang sudah menjadi tenang dan jiwanya menjadi tenteram, keadaan yang demikian itu akan berpengaruh dan berbekas dalam sikap hidupnya sehari-hari. Ia tidak akan menunjukkan suka-ria yang berlebihan buat apa yang diperolehnya, juga tidak akan bersedih hati karena apa yang tidak dapat dijangkaunya. Ia menghadapi segala kesukaran dan beban hidup dengan penuh kesabaran dan keberanian dan tidak akan tegoncanga oleh gelombang kesengsaraan bagaimanapun hebatnya. Karena ia mengetahui dengan penuh keyakinan bahwa pertolongan Allah akan datang padanya dan bahwa Allahlah yang berkuasa menghilangkan segala bencana dan kesengsaraan dan menggantinya dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan. Dengan tameng iman itulah ia tidak akan kehilangan kesabaran atau dirundung rasa putus asa. 

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 257 

“Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al-Baqarah 257)