Mendekat Kepada Allah SWT

Taqarrub ilallah atau mendekatkan diri kepada Allah. SWT. adalah termasuk salah satu dari ajaran Tashawwuf. 

Sedangkan yang dimaksud dengan "Mendekatkan diri kepada Allah" itu adalah bahwa seorang hamba mengetahui sepenuhnya kalau Allah SWT. itu selalu melihat diri kita sebagai makhluk-Nya. 

Arti Muroqobah adalah keadaan seseorang untuk meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT. selalu melihat serta mengawasinya, dan Allah selalu mengetahui setiap gerak-gerik dan apa- apa yang sedang terlintas di dalam hati hamba-Nya. (Menurut pendapat dari Al-Qusyairy) 

Akan tetapi lain lagi dengan pendapat dari Sirri Al-Saqathi, bahwa yang dimaksud dengan mendekatkan diri kepada Allah itu ialah taat dan patuh kepada-Nya. Dan juga dekat kepada Allah itu berarti engkau merasa cemburu kepada-Nya di sam¬ping itu juga telah menyerahkan diri kepada Allah SWT., seba¬gaimana firman-Nya yang berbunyi:

 Artinya: "Sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah SWT.). (QS. Al-Alaq : 19). 

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Ruwaim pernah ditanya oleh seseorang tentang mendekatkan diri kepada Allah, lalu Ruwaim menjawab : "Dialah yang menghapuskan segala halangan seseorang". 

Maksudnya ialah bahwa engkau telah melihat perbuatan- Nya dan juga karunia-Nya terhadap engkau, dan engkau sendiri malah tidak sadar, artinya engkau bukan sebagai pelaku. Adapun dalil yang berkaitan dengan pernyataan tersebut ulilah berdasarkan pada firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 17 yang artinya : 

Maka sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuh mereka". (QS. Al-Anfal: 17). dan masih dirujuk lagi dengan firman Allah SWT. yang lainya : 

"Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, letapi Allah yang melempar". (QS. Al-Anfal : 17). 

Adapun dalil-dalil yang menganjurkan agar kita selalu melekatkan diri kepada Allah SWT. yaitu, berdasarkan pada firman Allah dalam surat berikut yang artinya : 

"Jika hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang diri-Ku, bahwa sesungguhnya Aku dekat dan mengabulkan seruan yang memanggil jika Aku dipanggil". (QS. Al-Baqa- rah : 186). 

Juga di dalam surat Qaaf ayat 16 dan surat Al Hadid : 4. I dan sebuah hadits Riwayat Abu Nu'aim dari Zaid bin Arqam, y.ikni : 

Artinya : "Hai Abu Dzar, sembahlah Allah seakan-akan kamu meli- hat-Nya, dan bila kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat kamu".