Hukuman Orang Bunuh Diri dalam Islam

Bunuh diri adalah sebuah perbuatan munkar yang dilarang. Berikut ini adalah beberapa hadits dan firman Allah yang menerangkan tentang kecaman bagi orang yang melakukan bunuh diri dan pembunuhan atau membunuh jiwa atau nyawa seseorang.

 مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَّتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيْهَا ٬ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيْهَا أَبَدًا ٬ وَ مَنْ تَحَسَّى سُمًّا فَقَّتَلَ نَفْسَهُ فَسُمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ ٬ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيْهَا أَبَدًا ٬ وَ مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيْدَةٍ فَحَدِيْدَتُهُ فِي يَدِهِ يَتَوَجَّأُ بِهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيْهَا أَبَدًا٠ 

"Barang siapa menjatuhkan diri dari gunung, lantas ia tewas karenanya, maka di neraka Jahannam, ia akan menjatuhkan diri semacam itu selama-lamanya. Dan barang siapa menenggak racun lantas mati karenanya, maka di neraka Jahannam ia akan menenggak racun dengan tangannya selama-lamanya. Dan barang siapa bunuh diri dengan sebilah pisau, maka di neraka Jahannam ia akan menikam-nikam perutnya sendiri selama-lamanya." (HR. Bukhari, Muslim, Turmudzi dan Nasa'i) 

Semua kesaksian Nabi di atas berkomentar tentang bunuh diri. Juga menyertakan hukuman yang akan diterima sang terpidana di akhirat nanti. Ia menerima sangsi tak terbatas, merasakan siksaan berantai dalam tempo yang tak berpenghujung. 

Di mana? ... Di belantara Jahannam ... Pertama, menjatuh diri di lembah Jahannam, dalam bubuk apinya yang berkobar menyala, berbolak-balik dalam kerak apinya, agar siksa bertambah, di atas tumpukan tambahan siksaan. Yang kedua, di tangannya menggenggam racun. Merasakan panas, dan sakit, sampai relung-relung tubuhnya, sembari ditusuk-tusuk racun yang mem-binasakan. Sementara api membakarnya dari luar. Setiap daging terpisah dari tulang dan tulang terpisah dari daging, ia dipakaikan daging dan tulang baru, agar berulang kali merasakan serangan-serangan siksa. Yang ketiga, di tangannya menggenggam sebilah pisau. Menikam-nikam ulu hatinya. Setiap kali tikaman, nyawanya memberontak ke sana kemari. Sementara ia terpenjara oleh amuk panas dan semburan api, seolah kepala-kepala setan. 

Pemuda pemudi yang kucintai, seringkah kudengar berita-berita ironis, bunuh diri. Ada yang karena gagal seleksi UMPTN atau Ujian sekolah, bunuh diri. Atau pengusaha muda yang bangkrut lantas ia mengakhiri hidupnya. Atau karena putus cinta, lalu ia membakar diri, meminum racun, atau melompat dari gedung bertingkat. 

Berita-berita ironis ini, tidaklah cuma menimpa pemuda laki-laki namun juga menimpa kaum hawa. 

Jika saya teliti, ternyata motifnya mayoritas karena keputusasaan! Keputusasaan dari sembuh, keputusasaan dari sukses, dan keputusasaan menghadapi nasib. 

Keputusasaan, tiada tempat dalam hati seorang mukmin! Juga dalam perasaannya! 

"Tidaklah putus asa dari rahmat Allah, terkecuali orang-orang kafir." (QS. Yusuf: 87) 

Dan tiada dosa lebih berat, sesudah ke- kufuran! Allah juga berpesan:

"Jangan engkau bunuh jiwa yang diharamkan Allah, kecuali karena alasan yang dibenarkan." (QS. al-An'am: 151) 

Allah telah mengharamkan pembunuhan jiwa. Sembarang jiwa! ... Maka bagaimana lagi sekiranya korban pembunuhan ini adalah jiwa yang telah Allah anugerahkan kepadamu, dan faktor penyebab hidupmu dan eksistensimu! 

Wahai orang yang putus asa ... sekarang engkau telah berlumuran dosa. Engkau sekarang terpidana, terkena sanksi abadi di neraka. Sanksi yang belum pernah terlihat di dunia. 

Semoga Allah wahai pemuda pemudi bangsa menghindarkan kita dari golongan orang-orang yang putus asa, yang terlegitimasi sebagai orang kafir!