Sikap dan Perilaku Terpuji dari Hamba Allah

Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hambanya yang bertaqwa, maka kita seharusnya memiliki sikap dan perilaku terpuji. Apa saja perilaku dan sikap terpuji yang hendaknya kita teladani bersama sehingga kita menjadi muslim yang bertaqwa yang sebenar-benarnya. Berikut ini adalah cermin dari sikap perilaku yang terpuji, di antaranya adalah sebagai sebagai berikut  :

Senantiasa taat kepada perintah-perintah Allah SWT. dan berupaya menghindari larangan-Nya

Keyakinan bahwa Allah SWT. itu ada, dan mustahil bagi-Nya tidak ada akan mendorong jiwanya semakin patuh dan tunduk atas segala perintah dan larangan-Nya. Sebab muslim yang beriman, tidak akan menolak apa yang diperintahkan oleh Tuhannya, dan tidak akan melanggar apa yang dilarang- Nya. Jadi yang terpancar dari sikap perilakunya ialah ketaatan dan ketundukan atas Tuhannya, Allah SWT.

Pandai bersyukur ketika mendapat nikmat dan karunia-Nya, dan senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian dan musibah dari-Nya

Keyakinan bahwa Allah SWT. itu Maha kekal dan Maha  kuasa atas apa yang dikehendaki-Nya, akan membuat jiwa seorang mukmin semakin halus dan lembut. Semua nikmat yang diberikan Tuhannya, disyukuri sepenuhnya dan dijalankan sesuai ajaran agama. Apabila, ketika musibah menimpanya, diterimanya dengan sabar dan tulus, sehingga tidak menambah beban derita yang sudah ada. Sikap demikian itu, hanya dapat dimiliki oleh seorang yang kuat imannya kepada Allah SWT., dan meyakini sifat-sifat mustahil bagi- Nya.

Berjiwa besar dan pemaaf

Orang yang beriman kepada Allah dan sifat-sifat mustahil Allah SWT., akan memiliki sikap jiwa besar dan sikap perilaku pemaaf atas kesalahan yang dilakukan orang lain terhadapnya. Berjiwa besar artinya, sikap lapang dada atas apa yang terjadi padanya dan menyerahkan semua urusannya kepada aturan dan hukum yang berlaku. Artinya, orang yang berjiwa besar akan berpikir objektif dan bersikap sportif atas segala sesuatu. Misalnya, berjiwa besar dalam menerima kekalahan atas suatu pertandingan atau perlombaan. Tidak menyalahkan orang lain, apalagi mencari-cari kambing hitam untuk membela diri, melainkan semua yang telah terjadi, diterimanya dengan lapang dada dan jiwa yang besar.

Begitu pula dengan sikap pemaaf. Sikap ini erat hubungannya dengan sikap jiwa besar. Sebab hanya orang yang berjiwa besarlah yang dapat memaafkan kesalahan orang lain. Kedua sikap itu, hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. dengan segala sifat wajib dan mustahil bagi-Nya.

Peduli terhadap sesama dan alam lingkungannya

Peduli terhadap sesama merupakan sikap terpuji yang harus tampak dalam sikap perilaku orang yang beriman. Sebab, di dunia ini segalanya serba berpasangan; ada orang kaya dan berkecukupan ada pula yang miskin berkekurangan. Jadi, orang yang beriman kepada Allah SWT. dan sifat-sifat-Nya, tidak akan tega dan membiarkan orang lain menderita dan kesusahan. Apalagi sebagai muslim, telah dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya agar setiap muslim bersedia menolong sesamanya.

Sikap adil dan bijaksana

Orang yang beriman kepada Allah SWT. akan senantiasa bersikap adil dan bijaksana terhadap siapa pun, dan selalu menghindari sikap perbuatan aniaya. Misalnya dalam membagi tugas dan pekerjaan, semua yang terlibat mendapat tugas secara adil dan merata, dan semua mengerjakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing. Sehingga tidak ada yang merasa terbebani, dan juga tidak ada yang merasa diringankan.

Orang yang mampu bersikap adil, biasanya akan mudah bersikap bijaksana. Sebab keadilan kadang sumbernya kebijaksanaan. Jadi sikap adil dan bijaksana tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, dan akan menyatu padu pada jiwa seorang yang beriman.

Bersikap tabah dan teguh pendirian

Orang yang beriman kepada Allah dan terhadap sifat-sifat Allah SWT., akan memiliki sikap perilaku tabah dan teguh pendirian. Tabah artinya menerima dengan ridha dan ikhlas apa yang telah menimpa dirinya, dengan senantiasa berusaha dan berdoa agar segera keluar dari masalah atau musibah yang menimpanya.

Teguh pendirian artinya kukuh dan kuat dalam mengerjakan suatu kebaikan dan menegakkan kebenaran.

Kedua sikap ini hanya dimiliki oleh orang yang kuat imannya kepada Allah SWT. Sebab orang yang beriman akan mengembalikan semua hakikat kejadian hanya kepada Allah SWT. Baginya, tidak ada suatu apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, tanpa kehendak Allah SWT., termasuk kejadian yang menimpa dirinya. Jadi bersikap tabah dan teguh pendirian ialah jalan terbaik dalam menerima setiap cobaan dan musibah.

Bersikap tawadhu’ dan tasamuh

Sikap rendah hati (tawadu') dan toleran (tasamuh) akan senantiasa terpancar dari sikap perilaku seorang yang beriman kepada Allah SWT., dengan segala sifat-Nya. Sebab kedua sikap terpuji itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman.

Bagi orang yang beriman, perilaku sombong dan angkuh ialah perbuatan setan yang harus dijauhi, dan bersikap rendah hati merupakan sikap terpuji. Sebab sikap perilaku rendah hati, akan mendatangkan banyak saudara di antara sesama, dan dapat menyuburkan sikap toleran terhadap orang lain, baik yang seagama maupun yang berbeda agama. Kedua sikap itu akan tampak dari orang-orang yang beriman kepada sifat-sifat Allah, baik yang wajib maupun yang mustahil bagi-Nya.

Bersikap mawas diri dan teliti

Orang yang beriman kepada Allah juga akan memiliki sikap mawas diri dan teliti. Mawas diri artinya sikap berhati-hati agar tidak melakukan suatu perbuatan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Teliti artinya suatu sikap cermat dan waspada atas suatu perbuatan yang dilakukannya. Kedua sikap ini sangat diperlukan dalam kehidupan umat manusia, agar apa yang dilakukannya tidak mendatangkan penyesalan dikemudian hari. Semakin kuat iman seseorang kepada Allah SWT., akan semakin besar sikap mawas diri dan ketelitiannya.

Posting Komentar untuk "Sikap dan Perilaku Terpuji dari Hamba Allah"