Meraih Pintu Surga dengan Menangisi dan Menyesali Dosa

Kehidupan dunia ini hanyalah sementara setelah kontrak di dunia ini habis, namun kehidupan yang kekal dan sebenarnya adalah kehidupan di akhirat. Di akhirat kelak nanti manusia akan dibangkitkan dan masing-masing menerima hisab dalam mahkamah persidangan Allah. Bagi anda kaum muslim, tentu harapan terindah adalah dapat menuju dan meraih surga

Berikut ini adalah sebuah kisah, cerita dari seorang yang menangis terisak-isak lalu tersungkur dan tidak sadarkan diri. Dan setelah terbangun, dia ditanya : ada apa denganmu?. Kemudian dia menjawab : setelah sholat aku berdzikir, kemudian aku menghitung-hitung keadaan diriku. Aku mengadili diriku sendiri sebelum datang pengadilan dari Allah. Bila di setiap hari aku berbuat dosa, itu berarti selama setahun aku telah menabung 365 dosa. Umurku 60 tahun, dan itu berarti dosa yang harus aku pertanggungjawabkan adalah sebanyak 21.900 dosa. Padahal setiap perbuatan walau sekecil biji zarah akan diperhitungkan dan diperlihatkan oleh Allah di hari kiamat nanti. Lalu, bagaimana aku akan menghadap Tuhanku? Alangkah sedikitnya bekal yang aku bawa untuk perjalanan yang panjang nanti.

Orang tersebut di atas menghitung amal perbuatannya sendiri dan menangisi dirinya sebelum datang hari perhitungan di hari kiamat perhitungan yang sesungguhnya dari Allah. Tangisan orang tersebut adalah tangisan penyesalan atas dosa-dosa yang dia perbuat. Dan setiap orang yang menangisi dan menyesali atas dosa-dosanya adalah merupakan pintu menuju ke surga

Sebagaimana dalil hadits Nabi Muhammad saw. Yang artinya :

Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw. bersabda : Tidak akan pernah masuk ke dalam neraka seorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah” (HR. Tirmidzi).

Begitu bernilai tinggi tangisan seorang hamba yang merindu sehingga Allah swt. Akan membebaskannya dari api neraka.

Bagi siapa saja para mukmin yang merindukan surga, lebih baik menangis merintih dengan tangisan harapan walaupun sepi dari hiasan gemerlapnya dunia fana, asalkan kelak di alam yang kekal di akhirat tersenyum menatap dan bertemu Allah Sang Kekasih di akhir perjalanan. Rasa rindu yang tak terperi telah memenuhi butiran air mata kaum mukmin. Oleh karena, di dalam setiap butiran air matanya, dia akan menemukan wajah Tuhan yang tersenyum dengan welas asih.

Oleh sebab itu, cucurkanlah air matamu dalam tangisan yang merindu cinta. Deraikanlah air matamu dalam denyut kecemasan akan nasibmu di hari kiamat kelak. Seringkanlah untuk berzuhud dengan menarik diri, menjauhkan diri dari keramaian dunia untuk bermuhasabah, instrospeksi diri, menghitung diri dan bertafakur. Karena kita tidak akan bayangan wajah kita ketika bercermin di atas air yang keruh dan deras alirannya. Bayangan kita hanya akan tertangkap apabila bercermin pada air yang mengalir tenang dan air yang bening.

Kita tidak akan bertemu dengan wajah Tuhan apabila berada dalam hingar bingar keramaian dan gemerlapnya dunia serta dalam gelak tawa yang mana hal ini hanya akan dapat menumpulkan ketajaman nurani. Keramaian dan gemerlapnya dunia akan dapat menjadikan kaca-kaca kalbu atau hati menjadi kotor dan kusam. Sehingga sinar-sinar kalbu ini akan tertutup dan tertahan oleh daun hawa nafsu. Tidak akan ada artinya gelak tawa dan gemerlapnya dunia apabila di hari kemudian diakhiri dengan air mata dan tangisan penyesalan di neraka.

Berbahagialah bagi orang-orang mukmin yang pernah menangis dalam penyesalannya akan dosa-dosa yang diperbuat. Bersenanglah bagi anda yang meneteskan air matanya dikarenakan mewaspadai dirinya kelak ketika menghadap Allah. Berbahagialah bagi orang-orang yang menangis sebelum saatnya datang untuk ditangisi. Berbahagilah juga bagi para pemimpin yang dengan terisak menangis keras memikirkan nasib rakyatnya. Menangislah sebelum datangnya waktunya sang malaikat pencabut nyawa datang dan memutus semua kenikmatan, menghentikan denyut jantung, desah nafas dan membuyarkan semua impian. Wallahu a’lam.

Posting Komentar untuk "Meraih Pintu Surga dengan Menangisi dan Menyesali Dosa"