Mencegah Dosa yang Menjadi Penyebab, Pangkal Dosa dan Kejahatan

Apa saja tiga dosa yang menjadi penyebab dan pangkal timbulnya dosa-dosa atau kejahatan yang lain? Berikut ini adalah penjelasan yang didasarkan pada Kitabullah Al-Qur’an Al-Karim tentang tiga dosa yang menjadi pangkal dan penyebab dari timbulnya kejahatan atau dosa-dosa yang lain. Penjelasan kali ini di awali dari Hadits Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad Rasulullah  Saw  pernah ditanya  mengenai  keburukan atau dosa dan kebajikan. Jawab Rasulullah saw mengatakan : Kebajikan (al-birr) ialah budi pekerti luhur (husn al-huluq), sedangkan dosa atau keburukan (al-itsm) ialah apa yang membuat hatimu resah, dan kamu tidak ingin orang lain mengetahuinya. (HR. Muslim   dari   Ibn   Sam  an   al- A nshari).

Hakikat pengertian dari dosa menurut pendapat dari ahli Hadits al-Munawi, berpendapat bahwa dosa adalah segala sesuatu yang menjadikan jiwa tidak tenang dan hati tidak tenteram. Hal seperti ini, dikarenakan berdasarkan fitrahnya, manusia lebih cenderung kepada kebaikan atau kebenaran.

Hati seseorang bisa diibaratkan sebagai cahaya  yang terang dan bersih. Oleh karena itu, apabila seseorang mengerjakan kebaikan dan kebenaran, maka pada diri seseorang tersebut akan timbul harmoni dan sinergi dan harmoni antara dua cahaya yaitu cahaya yang terang dan bersih, yang kemudian akan mendatangkan kedamaian. Namun sebaliknya, apabila seseorang mengerjakan keburukan atau kejahatan (dosa), maka cahaya hati pada diri seseorang tidak akan terjadi sinergi di antara dua cahaya dan selanjutnya cahaya hati akan  meredup,  sehingga  terjadilah kegelisahan. (Faydhal-Qadir :3 /8 2 5 )

Pada umumnya macam Dosa  dikelompokkan  ke  dalam  dua  kategori besar, yaitu dosa-dosa kecil dan dosa-dosa besar. Diambil dari Kitab Ihya’ ‘Ulum al-Din dari al-Ghazali, para ulama berselisih paham mengenai dosa kecil dan dosa besar.

Para ulama ada yang berpendapat bahwa setiap perbuatan atau tindakan yang melawan hukum Allah swt adalah merupakan dosa besar. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa dosa yang besar adalah apabila diancam dengan api neraka, atau pidana, serta tertuang dan disebut dengan jelas tertulis larangannya di dalam Al-Quran al-Karim.

Di dalam Firman Allah dalam Al-Qur’an disebutkan dosa-dosa besar seperti dalam Surat An-Nisa ayat 40 yang berbunyi sebagai berikut : 

إِن تَجۡتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡكُم مُّدۡخَلٗا كَرِيمٗا

Artinya : Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga) (QS. An-Nisa ayat 31)

Juga disebutkan secara eksplisit dalam Firman Allah yang lain tentang dosa besar :
 يَأۡتُوكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٖ

Artinya : niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu" (QS. Asy-Syura : 42; 37)

Juga diterangkan dalam satu Hadits Nabi tentang dosa-dosa besar. Dosa-dosa besar itu disebutkan ada empat dosa, yaitu syirik (menyekutukan Allah), durhaka kepada kedua orang tua ibu-bapak, membunuh, dan sumpah palsu atau pembohongan publik. Juga  diriwayatkan dalam hadits yang lain, dosa-dosa besar disebutkan ada tujuh dosa besar, yaitu empat dosa besar di atas, dosa sihir, dosa riba, dosa makan harta anak yatim, dosa disersi, dan dosa menuduh zina kepada wanita mulia (HR. Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah).

Dari kesemua dosa-dosa di atas, terdapat tiga dosa yang dianggap sebagai pangkal dan biang dari penyebab kejahatan dan timbulnya dosa-dosa yang lain. Ketiga dosa tersebut yaitu sebagai berikut :

Yang kesatu dosa kesombongan dan membanggakan diri, adalah dosa yang dahulu dilakukan oleh Iblis sebagaimana firman Allah :
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS al-Baqarah [2]: 34).

Yang Kedua adalah dosa loba dan serakah, adalah dosa yang dahulu pernah dilakukan oleh Nabi Adam dan istrinya, Siti Hawa. Sebagaimana firman Allah swt. :
فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيۡطَٰنُ عَنۡهَا فَأَخۡرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِۖ وَقُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞۖ وَلَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرّٞ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٖ

Artinya : Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan" (QS al-Baqarah [2]: 36).

Yang ketiga adalah dosa iri hati dan dosa dengki, adalah dosa yang dahulu dilakukan oleh  Qabil.  Yaitu dikarenakan  iri  hati,  Qabil membunuh adik kandungnya sendiri. Firman Allah dalam Al-Qur’an :
وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱبۡنَيۡ ءَادَمَ بِٱلۡحَقِّ إِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانٗا فَتُقُبِّلَ مِنۡ أَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ ٱلۡأٓخَرِ قَالَ لَأَقۡتُلَنَّكَۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ

Artinya : Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS al-Ma'idah [5]: 27).

Ketiga macam dosa tersebut di atas dianggap sebagai penyebab atau pangkal dari timbulnya kejahatan dan timbulnya dosa-dosa yang lain adalah karena sifatnya yang besar serta mempunyai potensi yang dapat mendorong lahir dan timbulnya dosa-dosa yang lain, dan juga pernah terjadi serta dilakukan oleh manusia pada masa yang paling awal.

Kunci meraih semua itu adalah dengan menjadi insan dan pribadi yang bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa dengan mengerjakan semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya sehingga kita terhindar dari ketiga dosa penyebab dan pangkal timbulnya dosa-dosa lain dan kejahatan. Sehingga ujung dari semua ini adalah terhindar dari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil. Amiin.....

Posting Komentar untuk "Mencegah Dosa yang Menjadi Penyebab, Pangkal Dosa dan Kejahatan"