Cara Menemui dan Bertemu Allah swt

Pembahasan mengenai bertemu dengan Allah adalah termasuk dalam keilmuan tasawuf dan hanya dapat dijelaskan dengan baik oleh seorang ahli ilmu tasawuf yaitu ahli sufi yang sudah mencapai tingkatan spiritual (maqam) cinta Allah swt. atau mahabbah dan maqam mengenal Allah swt. atau maqam ma’rifatullah. Dan salah satu jalan untuk bertemu Allah swt. adalah dengan berkunjung ke rumah Allah, yaitu Baitullah.

Diterangkan dalam hadits Qudsi dari Abu Hurairah Ra. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa Rasulullah saw. bersabda yang artinya: Sesungguhnya Allah Yang Mahamulia lagi Mahaagung akan berfirman pada Hari Kiamat, Wahai putra-putri Adam (Ibnu Adam), Aku sakit, tetapi mengapa engkau tak mengunjungi-Ku? Ibnu Adam bertanya, Yaa Rabb, bagaimana aku mengunjungi-Mu sedang Engkau adalah Tuhan seru sekalian alam? Allah berfirman, Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, mengapa engkau tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu, sekiranya engkau menjenguknya, niscaya engkau akan menemukan Aku di sana.

Baca juga  

Wahai putra-putri Adam, Aku minta makanan kepadamu, tapi mengapa engkau tidak memberi-Ku makan?' Ibnu Adam pun bertanya, 'Ya Rabb, bagaimana aku memberi-Mu makan, sedang engkau adalah Tuhan seru sekalian alam?' Allah berfirman, 'Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku si Fulan telah meminta makanan kepadamu, mengapa engkau tidak memberinya makan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberinya makan, niscaya engkau akan mendapatkan itu (ganjarannya) di sisiku?

http://islamiwiki.blogspot.co.id/
Add caption
Apabila kita dapat menyimak hadits qudsi di atas, akan terdapat beberapa pesan mengenai jalan untuk bertemu Allah swt. beberapa jalan bertemu dan menemui Allah swt antara lain sebagai berikut:

Jalan untuk menemui dan bertemu Allah adalah dengan menjenguk orang sakit.

Orang yang sakit terutama sakit keras adalah orang yang sedang dalam persimpangan jalan yaitu jalan di antara hidup dan kematian. Seseorang yang terutama sakit keras dan kritis, mereka adalah sedemikian dekat dengan Allah swt. dan seharusnya, mereka berhak untuk dijenguk oleh sesama muslim. Dan bagi seorang muslim adalah wajib untuk menjenguk mereka. (HR. Muslim).

Dengan mengunjungi orang yang sedang sakit selain telah menyelesaikan kewajiban di antara sesama muslim yang lain, juga dapat mempererat keharmonisan sebagai makhluk sosial dan tali persaudaraan sesama saudara muslim atau silaturahmi. Jika kita ingin bertemu Allah, maka kunjungilah orang sakit yang hanya bersandar serta bergantung sepenuhnya kepada Allah akan hidup dan matinya.

Baca juga
   
Jalan kedua menemui dan bertemu Allah swt. adalah dengan memberi makan dan minum kepada kaum dhuafa yang memerlukan

Memberi bantuan kepada orang miskin dan dhuafa sangat dianjurkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad saw. Kaum dan miskin dan orang dhuafa, mereka adalah orang yang dikasih dan sengaja dihadirkan oleh Allah swt untuk memberikan ujian keimanan serta komitmen hidup bersosial kita dalam usaha untuk bertemu kepada Allah swt.

Firman Allah swt dalam Al-Qur-an:

لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلۡكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَٰهَدُواْۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Baqarah : 177).

 أَوۡ إِطۡعَٰمٞ فِي يَوۡمٖ ذِي مَسۡغَبَةٖ . يَتِيمٗا ذَا مَقۡرَبَةٍ .  أَوۡ مِسۡكِينٗا ذَا مَتۡرَبَةٖ

Artinya: atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Qs. Al-Balad 14-16)

 فَأَمَّا ٱلۡيَتِيمَ فَلَا تَقۡهَرۡ . وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنۡهَرۡ

Artinya: Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Qs. Ad-Duha: 9-10)

أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ .  فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ .  وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ . فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ . ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ .  ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ . وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ .

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Qs. Al-Ma’un : 1-7)

Dikisahkan bahwa, Nabi Musa a.s. pernah bertanya kepada Allah swt, dimana ia dapat bertemu Allah. Allah menjawab: temuilah Aku di tengah orang-orang yang hancur hatinya. Oleh sebab itulah Allah swt. menganjurkan kita untuk memberi makan orang miskin, anak yatim dan orang yang tertawan hidupnya. Bahkan seseorang akan mendapat predikat sebagai pendusta agama apabila tidak menyantuni orang miskin dan anak yatim.

Ajaran Islam mengajarkan kepada umat Islam ibadah yang sesungguhnya yaitu ibadah yang tidak hanya individual kepada Allah semata akan tetapi ibadah yang juga berdimensi sosial kepada sesama manusia. Kata-kata bijak yang perlu diterapkan dalam kehidupan kita adalah janganlah menunggu kaya baru mengerjakan bersedekah, bersedekahlah agar menjadi kaya. Janganlah menunggu kesuksesan baru bersyukur, akan tetapi bersyukurlah agar kita bertambah sukses. Mari kita niatkan bahwa semua amal ibadah yang kita lakukan di dunia ini baik ibadah duniawi dan ibadah akhirat adalah semata-mata untuk dan kerana Allah untuk mempersiapkan tempat terindah kita di akhirat kelak di surga. Maka dari itu persiapkanlah dengan baik jawaban untuk menghadap Allah swt.

Posting Komentar untuk "Cara Menemui dan Bertemu Allah swt"